Lampuku hampir redup
Sebentar lagi kegelapan kan menyelimutiku
Dengan jalanan kosong sepi
Sementara angin dingin menari
Dua kaki ini letih
Terus berdiri, berdiri dan menanti
Tak kalah oleh angin
Tak goyah oleh sepi
Dedaunan tak tumbuh menghijau
Hanya kulit pohon yang hampir mati
Ranting-rantingnya nampak jemari menakutiku
Lampu ini sebagai kawan seperjalananku
Mungkin sudah tiba waktu
Dimana harus kutinggalkan lampu, beserta ranting dan jalanan kosong bagiku
Derap langkah tak kunjung ku dengar
jauh... jauh.. masih jauh
Tak kan ada yang datang
Jadi biarkan aku pulang
Jangan lagi beri harapan
Jika semua hanya tanah lapang
Dipta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar