Ku serahkan segala kerah
Seperti embun di kelopak layu
Pagi-pagi mata sudah sayu
Terlalu sering menghidupkan malam
Dengan terik bohlam.
Ku pintal segala pinta
Seperti sulur yang mencoba hidup
Di antara para pencakar langit
Dan pengoyak tanah berhumus.
Ku tantang segala tentang
Seperti mawar yang hendak di renggut
Dari tanah yang menghidupinya
Dari duri yang dicintainya
Hanya agar tangan pecinta nyaman
Tanpa mau pikirkan:
Barangkali kamu terluka.
-dipta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar