Harap apakah kau saat cahayanya tak lama?
Mencaci? atau hanya duduk diam?
Namun jika kau belum tergerak tuk temui cahaya lain, kau berada dalam keremangan
Bukankah duri dalam daging adalah kematian?
Ia memaksa masuk hingga ke tulangmu
Ia membunuhmu perlahan sampai pada kelopakmu menutup
Namun jika kau belum tergerak tuk mengeluarkanya, kau rapuh
Bukankah tak ada yang dapat merubah nasib suatu bangsa
Selain bangsa itu sendiri
Bukankah kemerdekaan itu kekal dalam diri
Bukankah tiap rasa dunia adalah pemanis?
Oh tidak
Bagi mereka yang hanya menggantungkan nasibnya pada yang lain
Bagi mereka yang hanya bersimpuh tunduk tuk sesuap nasi basi
Rasa dunia hanya secangkir kopi pahit
Maka berikanlah gula dalam cangkirmu
Itu kan lebih baik untuk diminum
Meskipun hanya sejumput
Nikmati sajalah, toh ada rasa manis dalam kopimu
Namun jika kau puas dengan sejumput mu
Maka hidupmu hanya itu
-DIPTA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar