Langit sebagai atap
Kehidupannya dirumah paling lemah
Dibawa angin lelahnya jauh melayang
Bayanganya selalu bekerja entah pagi entah petang
Suatu waktu dirinya kan hancur
Peluhnya hanya fatamorgana ditanah datar
Sedang kulitnya gemetar
Ringkih sudah membungkuk
Andai emas sepenuh bumi nyata
Cipta dari tidak ada menjadi ada
Kukuh saja berusaha dan berdoa pada Tuhan
Sabar... sabar... sampai mati sabar
Tuhan selalu shbuk
Sedang atur segala urusan
Tapi tenang dulu
Dia bagai embun di benak mu dengan segala ketenangan
-dipta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar