Dalam tatapan nelangsa
Kemanusiaanku mengibakan engkau
Sebegitukah ketiadaan menggelapkanmu?
Demikian kau rangkul bulan dari langitnya
Menariknya masuk ke pintu gubukmu
Sementara aku mengadah pada malam
Tentang bulan yang ingkar
Kami tidak bertengkar tapi dia hilang sangkar
Sudah 3 musim kita berlalu
kemanusiaanku padamkan letusan gunung
Aku tak pernah damai
Hingga ikhlaskan ia tak lagi bertengger
Di ranting Stratus
Keanggunannya akan selalu tetap melengkung
Meski kenakan baju badut
Dengan pendar keperakan ia menari
Di gubukmu
-Dipta
bukanlah seorang penuh luka yang tak selalu terluka. bukanlah amatir yang pandai menyerap tafsir yang tak pernah memaknai pelesir.
Minggu, 28 Juli 2013
Sabtu, 27 Juli 2013
Mantra
Pagi pukul 7
Disekolah aku tidak belajar
Apalagi mengerjakan tugas
Bukuku basah, kena air mata
Ibu guru tidak pernah bertanya
Tahu-tahu mama papa bikin pesta
Padahal baru berlempar perabotan
Katanya aku pintar, nilainya biru semua
-dipta
Disekolah aku tidak belajar
Apalagi mengerjakan tugas
Bukuku basah, kena air mata
Ibu guru tidak pernah bertanya
Tahu-tahu mama papa bikin pesta
Padahal baru berlempar perabotan
Katanya aku pintar, nilainya biru semua
-dipta
Pelajaran dari Sebait
Sejauh kilometer untuk meraih
Pulang hanya memanggul letih
Perjalanan tak pernah sia-sia
Kamu percaya?
*lanjut nulis*
-dipta
Pulang hanya memanggul letih
Perjalanan tak pernah sia-sia
Kamu percaya?
*lanjut nulis*
-dipta
Pulang
Kenapa mesti bersebrangan?
Mari meneduh
Sepayung kita lalui setapak waktu
Irama langkah menjadi notasi sebuah tawa
-dipta
Mari meneduh
Sepayung kita lalui setapak waktu
Irama langkah menjadi notasi sebuah tawa
-dipta
Selasa, 09 Juli 2013
Separuh Pergi
Selupanya aku mengingat
Ia tak disebut manusia tanpa hatinya
Seumpama catur tanpa anak bidaknya
Kita tak beda jua
Perihal kodrat dan tata aturan
Adam dan hawa
Menikahi cinta merawatnya hingga usia tua
Mengandung kasih yang tak bisa didebat lagi
Dan dicerita yang baru berawal
Secangkir murni kebahagiaan diteguk tuntas
Tak lagi mengenal cangkir yang berbatas
Harusnya tak usah buang waktu
Ceritakan kisah ini padamu
Katanya kisah kita mirip jua
Mirip apanya?
Mirip diawal?
Diusia yang bukan lagi daun muda
Kamu mengertikah?
Tatkalala cincin memeluk erat sang jari manis
Cinta tak lagi seuntai prolog tua
Harusnya diusia yang tak lagi prima kamu telah paham
Mengapakah kesedihanku jadikan langit-langit hati ini mendung
Harusnya kisah ini tak berepilog layak air asin dan air tawar
Kemana pula cintamu melaut?
Bersegeralah pulang kerumah
Memperbaiki atap yang kan memayungi kita
Dari badai kesedihan apapun
Kita kan berpayung berdua
Bukan karna pahitnya kopi yang tergula tak terlalu manis
Lalu menjadikanmu kesetanan
Aku akan menambahkan gulanya kemudian
Atau memperbaiki genting sendirian
Tapi pulanglah
Aku dan cinta-cinta kita yang masih kanak-kanak
Menunggu resah dirumah
-dipta
Ia tak disebut manusia tanpa hatinya
Seumpama catur tanpa anak bidaknya
Kita tak beda jua
Perihal kodrat dan tata aturan
Adam dan hawa
Menikahi cinta merawatnya hingga usia tua
Mengandung kasih yang tak bisa didebat lagi
Dan dicerita yang baru berawal
Secangkir murni kebahagiaan diteguk tuntas
Tak lagi mengenal cangkir yang berbatas
Harusnya tak usah buang waktu
Ceritakan kisah ini padamu
Katanya kisah kita mirip jua
Mirip apanya?
Mirip diawal?
Diusia yang bukan lagi daun muda
Kamu mengertikah?
Tatkalala cincin memeluk erat sang jari manis
Cinta tak lagi seuntai prolog tua
Harusnya diusia yang tak lagi prima kamu telah paham
Mengapakah kesedihanku jadikan langit-langit hati ini mendung
Harusnya kisah ini tak berepilog layak air asin dan air tawar
Kemana pula cintamu melaut?
Bersegeralah pulang kerumah
Memperbaiki atap yang kan memayungi kita
Dari badai kesedihan apapun
Kita kan berpayung berdua
Bukan karna pahitnya kopi yang tergula tak terlalu manis
Lalu menjadikanmu kesetanan
Aku akan menambahkan gulanya kemudian
Atau memperbaiki genting sendirian
Tapi pulanglah
Aku dan cinta-cinta kita yang masih kanak-kanak
Menunggu resah dirumah
-dipta
Minggu, 07 Juli 2013
rêve
Untuk menangkap bintang, terlebih dahulu tataplah langit. Kalimat pelangi itulah yang menyusup ke kepalaku dipenghujung liburan sekolah bulan juli ini. Time flies, tahu-tahu udah duduk dibangku tertinggi sekolah menengah aja. Aku bukan ditaman karavan lagi. Bukan waktu yang tepat untuk unjuk ke-akuan untuk hal kekanak-kanakan. Sekali lagi, time flies, nggak ada kompensasi atau tawar menawar sama nirlaba yang satu ini.
Ada hal yang lebih serius dari yang terserius. Sebuah prioritas, adalah impian dan cita-cita. Nggak ada apapun yang perlu dikalkulasi untuk mereka. Mereka sebuah rangkaian pengorbanan. Dimana hukum sebab-akibat menjadi bayangan. Bisa menjadi petunjuk arahmu, karna bayangan tak jauh dari cahaya. Atau mereka menjadi ketakutanmu, apapun itu bayangan selalu tampak menakutkan.
Mau jadi apa kita nanti, atau apa hal pertama yang akan kita lakukan. Yang pasti di umur termanis sepanjang untaian nafas ini, chekclist udah harus dimatangkan. Dari semua checklist itu, the most important thing is, terus berjuang.
Mau jadi apa kita nanti, atau hal apa yang pertama kali akan dilakukan. Aku rasa semua jawaban, kita semua udah punya. Menunggu angin berhembus dan cuaca yang cerah untuk memulai, menurutku bukan awal yang bagus. Tapi berlari ditengah deras hujan saat semua meneduh, jika terus dimudahkan, bukankah hal mudah sekalipun suatu saat tak bisa dikerjakan?
-dipta
Ada hal yang lebih serius dari yang terserius. Sebuah prioritas, adalah impian dan cita-cita. Nggak ada apapun yang perlu dikalkulasi untuk mereka. Mereka sebuah rangkaian pengorbanan. Dimana hukum sebab-akibat menjadi bayangan. Bisa menjadi petunjuk arahmu, karna bayangan tak jauh dari cahaya. Atau mereka menjadi ketakutanmu, apapun itu bayangan selalu tampak menakutkan.
Mau jadi apa kita nanti, atau apa hal pertama yang akan kita lakukan. Yang pasti di umur termanis sepanjang untaian nafas ini, chekclist udah harus dimatangkan. Dari semua checklist itu, the most important thing is, terus berjuang.
Mau jadi apa kita nanti, atau hal apa yang pertama kali akan dilakukan. Aku rasa semua jawaban, kita semua udah punya. Menunggu angin berhembus dan cuaca yang cerah untuk memulai, menurutku bukan awal yang bagus. Tapi berlari ditengah deras hujan saat semua meneduh, jika terus dimudahkan, bukankah hal mudah sekalipun suatu saat tak bisa dikerjakan?
-dipta
Selasa, 02 Juli 2013
Black Rose
Gue bersyukur banget bisa menuang apapun yang dikepala jadi deretan kata. Kalo galau nggak bingung mesti nyembuhin ati dimana. Nggak repot nenangin pikiran yang beranting sampai keujung dunia.
Ada api yang bikin gue berasap malam gerimis ini sih. Jadi kali ini Trans Tv lagi muterin Spiderman 3. Biasanya gue nggak pernah ketinggalan, tapi kali ini ngelirik filmnya aja kagak. Bagi gue film itu bukan prioritas dibandingkan bisa online lagi selama semingguan off karna laptop ngadat.
Waktu itu pukul 9, gerimis udah nggak malu-malu lagi. Dia makin ngeboyong temen-temennya bikin malam jadi tambah merinding. Saat itu tanggal 2 juli, sekaligus hari lahir gue. Twitter gue lagi penuh ngebalesin mention-mention follovers yang care ngasih happy sweet17th ke gue. Pas udah agak kendoran, iseng-iseng deh bukain twitter orang. Stalking sama kepo sedekat jantung sama detaknya. Seakrab cinta sama rasa rindunya. Inget itu.
Nah, disitu gue pantengin avanya. Cewek cantik udah mengalihkan lingkaran tangan doi yang dulu sempet diisi berjibun cewek lain (atau mantan gebetan dia). Gue udah ngira ini cewek pasti pacarnya. Tapi gue tetep bandel nggak dengerin hati yang udah garuk-garuk tembok nahan luka yang diciptakan kenangan lama, kenangan lama yang tertanam cukup dalam.
Penyesalan emang kaya masakan yang udah hangus. Akhirnya gue terhenti di salah satu tweet simple tapi cukup hebat bikin jahitan yang belum kering terobek lagi. Dan disinilah gue dapat banyak misbah dari hati yang compang-camping tapi tetep gue paksain untuk dateng ke sebuah resepsi terisi sama kaum elite.
1. Jangan kepo kalo masih sayang
2. Hindari kepo untuk mencegah kekecewaan
3. Haram mengabaikan lampu kuning, kalo engga lu bakal stuck lebih lama dijalan karna ketilang sama kesalahan lo sendiri
4. Waktu bukanlah ibu, sembuhkan lukamu sendiri -donnjuan, ada benernya. sampe kapan lu mau nunggu waktu. belum tentu dia berpihak ke elo kan?
5. Gue ngerti "mantan terlihat lebih menarik -donnjuan". Tapi ibarat piring beling yang udah jadi kepingan terus setengah mati lo satuin semuanya lagi. Kaya udah sabar-sabar menanam tapi yang lo dapet cuman setangkai duri mawar tanpa kembangnya.
Secangkir kopi tanpa gula malam ini cukup ya. Getirnya udah terasa diisapan pertama. Besok-besok kalo gue mau bikin kopi, gue gak akan lupa nambahin gulanya.
-yang lagi sibuk edan ngalur ngedul, Dipta.
ps: aku namain black rose, karna red rose udah pensiun.
Ada api yang bikin gue berasap malam gerimis ini sih. Jadi kali ini Trans Tv lagi muterin Spiderman 3. Biasanya gue nggak pernah ketinggalan, tapi kali ini ngelirik filmnya aja kagak. Bagi gue film itu bukan prioritas dibandingkan bisa online lagi selama semingguan off karna laptop ngadat.
Waktu itu pukul 9, gerimis udah nggak malu-malu lagi. Dia makin ngeboyong temen-temennya bikin malam jadi tambah merinding. Saat itu tanggal 2 juli, sekaligus hari lahir gue. Twitter gue lagi penuh ngebalesin mention-mention follovers yang care ngasih happy sweet17th ke gue. Pas udah agak kendoran, iseng-iseng deh bukain twitter orang. Stalking sama kepo sedekat jantung sama detaknya. Seakrab cinta sama rasa rindunya. Inget itu.
Nah, disitu gue pantengin avanya. Cewek cantik udah mengalihkan lingkaran tangan doi yang dulu sempet diisi berjibun cewek lain (atau mantan gebetan dia). Gue udah ngira ini cewek pasti pacarnya. Tapi gue tetep bandel nggak dengerin hati yang udah garuk-garuk tembok nahan luka yang diciptakan kenangan lama, kenangan lama yang tertanam cukup dalam.
Penyesalan emang kaya masakan yang udah hangus. Akhirnya gue terhenti di salah satu tweet simple tapi cukup hebat bikin jahitan yang belum kering terobek lagi. Dan disinilah gue dapat banyak misbah dari hati yang compang-camping tapi tetep gue paksain untuk dateng ke sebuah resepsi terisi sama kaum elite.
1. Jangan kepo kalo masih sayang
2. Hindari kepo untuk mencegah kekecewaan
3. Haram mengabaikan lampu kuning, kalo engga lu bakal stuck lebih lama dijalan karna ketilang sama kesalahan lo sendiri
4. Waktu bukanlah ibu, sembuhkan lukamu sendiri -donnjuan, ada benernya. sampe kapan lu mau nunggu waktu. belum tentu dia berpihak ke elo kan?
5. Gue ngerti "mantan terlihat lebih menarik -donnjuan". Tapi ibarat piring beling yang udah jadi kepingan terus setengah mati lo satuin semuanya lagi. Kaya udah sabar-sabar menanam tapi yang lo dapet cuman setangkai duri mawar tanpa kembangnya.
Secangkir kopi tanpa gula malam ini cukup ya. Getirnya udah terasa diisapan pertama. Besok-besok kalo gue mau bikin kopi, gue gak akan lupa nambahin gulanya.
-yang lagi sibuk edan ngalur ngedul, Dipta.
ps: aku namain black rose, karna red rose udah pensiun.
Langganan:
Postingan (Atom)