Senjamu gelap terlebih dahulu
Pintu rumah kau tutup
Lampu padam nampak muram
Sedang kau didalam entah ingin apa
Kau hanya diam
Diam mengingat masa lalu mu yang kelam
Lalu kau mulai menangis
Meringkuk dan rasakan dinginnya ubin
Kau mengingat ingat lagi
Dimana wajahmu tak sekusut ini
Dimana kau genggam lembut tangan wanita yang kau cintai
Dimana kau dipeluknya saat kau hampir terpuruk tuk kesekian kali
Lalu kau rasakan sesal
Luar biasa dalam
Tiap nafas kau tersengal
Untuk apa meratap, wanitamu hilang sudah
-dipta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar