Angka 12 akan berganti
Pasti ada pesta kembang api
Pastikan kamu tidak sendiri
Jika iya, pastilah kamu jomblo abadi #eaa
*jomblo dimana-mana*
-dipta
bukanlah seorang penuh luka yang tak selalu terluka. bukanlah amatir yang pandai menyerap tafsir yang tak pernah memaknai pelesir.
Minggu, 30 Desember 2012
Unik, Blog Seperti Buku Diary
Saya punya cerita menarik. Eyang saya menghadap Tuhan 4 hari yang lalu. Memang tidak sopan membicarakannya. Tapi bukan eyang yang akan saya ceritakan..
Jadi begini, saya baru dikabari bahwa eyang tercinta tiada pukul 5 sore. Sebelum kerumah duka, saya memberekan rumah dan merapihkan penampilan adik-adik. Namun saat hendak berangkat, mendadak saja hujan. sehingga saya sekeluarga berangkat setelah hujan agak reda.
Singkat saja, saya dan adik-adik tiba disana pukul 8 malam. Setelah memberi ucapan duka cita dan berdoa untuk eyang, saya berencana mengantarkan mereka pulang. Alasan yang paling kuat, saya takut adik-adik merepotkan orang lain karena mereka semua sedang sibuk.
Setelah saudara dan kerabat lain pulang, saya memilih untuk tinggal. Yah, untuk beberapa sebab. Saya dan saudara saya adalah cucu kesayangan eyang. Saudara saya ini berumur 20 tahun dan sudah bertunangan. Ia tinggal dengan saya saat orang tuanya bercerai dulu waktu ia masih kecil. Jadi kami sangat akrab seperti saudara seibu.
Saudara saya yang cantik rupanya mengambil bantal dan memilih untuk berbaring diruang tamu, disamping peti mati eyang. Saya duduk bersandar didinding dengan memeluk lutut. "Ayo tidur". Katanya. Saya menjawab tidak. Ia berkata lagi berkali-kali. "jangan sungkan, tidur.". Atau "Ini ada bantal, ayo tidur.". Begitu seterusnya.
Dari sorot mata gadis itu, saya tahu ia teramat sangat kehilangan. Saya juga begitu. Tunangannya duduk disebelahnya dan memberi saya salam. Lalu saudara saya berkata lagi dengan suara tinggi. "Kenapa sih nggak mau tidur? Tidur ta! Sini Lho!"
Yup, saya cukup kaget. Ia baru saja membentak saya. Saya memandanginya. Lalu dia kembali tidur. Dari situ saya bertanya - tanya. Apakah dia berkata begitu karna terlalu sedih?". "Benarkah ia marah pada saya karna baru datang pukul 8 malam?".
Saya memiliki pembelaan untuk diri saya sendiri. Saya tidak ingin menambah kesedihannya. Jadi saya berkeluh kesah disini.
Jika itulah cara dia untuk mengutarakan bahwa ia kehilangan pada saya, saya berkeberatan. Karena saya juga bersedih. Saya juga merasa kehilangan. Bahwa saya juga ingin menangis.
Cara bersedihnya begitu. Cara bersedih saya begini. Dia bisa tidur, menangis, membentak tiap orang, karna dia sedih. Tapi cara saya lain. Saya bersedih, namun saya hanya duduk bersandar di dinding. Melihat anda tidur. Melihat anda menangis. Namun saya tidak bisa tidur seperti anda. Saya memilih berdoa untuk keselamatan eyang di akhirat. Cara anda dan saya, Jelas berbeda.
Senin, 24 Desember 2012
Puisi Jenaka
Jomblo Menahun
Aku punya hati
Hanya untuk kamuKamu punya hati
Meski bukan untukku tapi rindu ini milikmu #Eaaa #Elus2guling
-dipta
Benar Adanya
Keinginan untuk mengutuhkan buatnya kuat
Meski pedang dihujam ketubuhnya layaknya melekat
Sungguh lebih baik hilang seluruh
Daripada sakit menanggung hilang separuh
-dipta
Meski pedang dihujam ketubuhnya layaknya melekat
Sungguh lebih baik hilang seluruh
Daripada sakit menanggung hilang separuh
-dipta
Cinta dan Rindu
Cintaku menunggumu
Menatap setapak tanpa ujung
Lentera ditangannya tak pernah mati
Apinya menari mengecil pun tak
Ia hanya berkawan rindu
Dengannya ia ada
Bersamanya ia kuat
Dan rindu pula lah yang menjadikannya sakit
Sungguh bilapun ia terus tercekik
Ia tak pernah ragu
Apalagi berpaling
-dipta
Menatap setapak tanpa ujung
Lentera ditangannya tak pernah mati
Apinya menari mengecil pun tak
Ia hanya berkawan rindu
Dengannya ia ada
Bersamanya ia kuat
Dan rindu pula lah yang menjadikannya sakit
Sungguh bilapun ia terus tercekik
Ia tak pernah ragu
Apalagi berpaling
-dipta
Selasa, 20 November 2012
Bait-Bait Untuk Papa
Pa..
Papa sehat selalu ya..
Semangat tiap hari...
Dan selalu tersenyum ketika pagi..
Sepulang sekolah
Aku akan bereskan seluruh sudut rumah..
Supaya papa mau berlama-lama dirumah
Dan hanya itulah tempatmu pulang pa..
Aku akan bereskan sepatu adik-adik..
Siapkan makan malam..
Siapkan meja makan..
Lalu ada secangkir minuman diatasnya untuk melepas lelah pa..
Jika suatu waktu..
Papa gelisah hendak bercerita
Aku selalu ada buat papa
Kita bisa bercerita sambil minum teh diserambi..
Semua akan kulakukan
Bilapun semua sudah tak dapat melakukannya,
Aku akan berusaha lakukan buatmu
Asal jangan putus harapan...
Aku akan sambut kedatanganmu dijendela..
Seperti saat dulu aku kecil pa..
Apa saja akan kulakukan
Untuk buatmu bahagia dirumah sederhana kita..
Tapi papa janji ya..
Papa akan selalu pulang kerumah..
Papa selalu kembali pada ku, pada mama, pada adik-adik
Papa mencintai kami selayaknya mencintai kakek nenek kami..
Tak apalah kutanggung saja rahasia mu pa..
Masalah itu biar aku yang bereskan
Asal.. Jangan terlena dengan kepalsuan cinta..
Wanita itu tak mencintaimu, selayaknya keluargamu mencintaimu pa..
Aku bersamamu sepanjang usiaku, i love you..
Senin, 19 November 2012
It Seems Like Just Yesterday
Jadi keinget jaman SMP dulu. Jadi, waktu aku kelas 8 aku sekelas sama cowo yang sukanya usil. Tiap anak dia usilin, sampai-sampai kucing lewat nggak bersalah dia usilin juga.
Tapi meskipun usil, nilai-nilai dia bagus sih.. Aku banyak belajar juga dari dia. Cuma dia nyebelin, setelah itu pasti nyombongin diri, trus ngejekin anak yang dia ajarin. Untung belum bilang "wah.. ternyata kamu pintar ya.. *pukpuk*".
Dulu, yang sering jadi sasaran itu aku. Perasaan aku nggak mulai duluan deh. Emang dia aja yang usil. Sepatu, tepak pensil, buku, kaus kaki, semua ditaruh diatas AC. Mana aku nggak nyampe buat ngambilnya. Makin puas dia liatnya.
Tapi dia nggak segan minta maaf kalau emang udah kelewatan. Pernah suatu kali, tasku dimasukin serbuk kopi, soalnya seharian aku angop-angop terus. Akhirnya aku marah, eh dia minta maaf trus bersihin tas ku. Pernah juga gambar manga ku (semacam kartun-kartun jepang) dicoret-coret pakai spidol. Nggak terima, akhirnya aku nangis. Eh dia nyusulin ke kamar mandi trus minta maaf.
Sampai pada suatu siang, dia main kerumahku. ngerjain tugas fisika. Dia sok baik gitu sama mamaku. Padahal disekolah sukanya nge-bully aku, jahat ya.
Sepulang dari rumahku, setengah jam kemudian ada berita demo di tv. Dijalan Ahmad Yani. Macetnya parah tuh. Aku inget cowo itu pulang lewat situ. Karna khawatir aku telfon dia. Alhamdulillah dia baik-baik aja. "Nggak papa kok, sekarang aja lagi nepi buat ngopi. Kenapa? Ketakutan?" Akhirnya kandaslah rasa khawatirku. Nyebelin.
Tapi pas diinget-inget, dia paling sering buat aku ketawa. Paling sering juga bikin hampir nangis. Emang kata temen-temen waktu aku SMP dulu agak cengeng.
-o-o-o-o-o-
Kejadian yang paling aku inget sekarang. Dia pernah nggak masuk 1 minggu. padahal dia jarang banget absen. Katanya, dia dimarahin orang tuanya gara-gara temannya pinjem motor dia, eh nggak taunya di buat balapan. Kemudian temannya kecelakaan, dan si motor rusak parah.
Sumpah, aku kaget dengernya. Aku sms dia nggak balas, niatku baik, nanya kabar sama tugas apa aja disekolah. Waktu itu aku cemas, ngerasa sepi juga dikelas.
Seminggu setelahnya dia masuk sekolah. Aku tunggu-tunggu usilnya dia. Tapi semenjak kejadian yang dia alami, cowo itu makin diem, tambah dewasa, dan nggak usil sesering dulu. Kata teman-temannya, dia sedih dan agak syok. Apalagi orangtuanya keras.
Aku mau bantu dia, kita semua mau bantu dia. Tapi cowo itu udah terlanjur berubah. Sebenernya aku sedih. Sampai sekarang aku nggak tau kabar dia. Paling juga temen-temen yang bilang ke aku, kalo dia begini begitu.
Saat aku tulis paragraf terakhir ini, aku baru sadar, aku masih merasa kehilangan, sebagai sahabat yang berbagi dalam segala hal. Sebagai sahabat, yang dulu pernah melakukan apapun bersama.
Jumat, 16 November 2012
Syukur
Rumput ini tak bergerak ditiup angin
Butiran embun jadikannya berat
Ia tumbuh dengan baik ditanah lembab sejuk nian
Sungguh ia bahagia, walau hanya jadi rumput diatas bukit
Terkadang angin buatnya menari
Kekanan, kekiri, kemana saja sang angin meniupnya
Ia diselimuti kedamaian bahkan hingga akar terdalam
Ia lebih bahagia dari bunga peony putih
Rumput yang tenang
Ditiup tak bersuara
Tanpa desah
Tanpa kesah
-dipta
Butiran embun jadikannya berat
Ia tumbuh dengan baik ditanah lembab sejuk nian
Sungguh ia bahagia, walau hanya jadi rumput diatas bukit
Terkadang angin buatnya menari
Kekanan, kekiri, kemana saja sang angin meniupnya
Ia diselimuti kedamaian bahkan hingga akar terdalam
Ia lebih bahagia dari bunga peony putih
Rumput yang tenang
Ditiup tak bersuara
Tanpa desah
Tanpa kesah
-dipta
Kamis, 15 November 2012
Puisi Favorit
Ini adalah salah satu puisi yang paling aku suka selama seumur hidup bikin puisi. Kandungannya sedikit privat, jadi waktu baca berulang kali rasa dari maknanya nggak hilang juga. Postingan 'Hal Tabu' ini memperoleh rating terbesar untuk penayangan. Peringatan: jangan dibaca berulang kali saat hati dalam keadaan ngga baik. Bisa memperparah.
HAL TABU
Denganmu bagai fatamorgana dipadang pasir
Sejauh aku mengejar kau makin jauh pula
Layaknya berdiri dibatu licin
Sudah begitu tertimpa hujan
-dipta
Harapan
Kami semua berjalan pulang
Lelah, rasanya kedua kaki ini mau lepas
Baramai-ramai terseok ke kanan ke kiri
Sampai mau jatuh, peluh banyak mengalir
Tapi tugasku belum usai
Tanganku bergerak lincah coret sana coret sini
merangkai tiap kata hingga jadi berbaris-baris
Sepertinya ada elang kecil yang mengawasi
Elang itu kau
Sudah berapa lama kau mengawasiku dari kursimu?
Tahukah kau terkejut saat aku menatapmu?
Tidak hanya sekali dua kali tidak hanya satu waktu
Tahukah aku ingin kau perhatikan?
Mengartikah aku ingin kau cari saat sosok ini tak kau lihat?
Seseorang memberitahuku kau memcariku beberapa kali kemarin
Sini, aku disini, datanglah, hampiri
-dipta
Lelah, rasanya kedua kaki ini mau lepas
Baramai-ramai terseok ke kanan ke kiri
Sampai mau jatuh, peluh banyak mengalir
Tapi tugasku belum usai
Tanganku bergerak lincah coret sana coret sini
merangkai tiap kata hingga jadi berbaris-baris
Sepertinya ada elang kecil yang mengawasi
Elang itu kau
Sudah berapa lama kau mengawasiku dari kursimu?
Tahukah kau terkejut saat aku menatapmu?
Tidak hanya sekali dua kali tidak hanya satu waktu
Tahukah aku ingin kau perhatikan?
Mengartikah aku ingin kau cari saat sosok ini tak kau lihat?
Seseorang memberitahuku kau memcariku beberapa kali kemarin
Sini, aku disini, datanglah, hampiri
-dipta
Senin, 05 November 2012
Hujan di Lahan Tandus
Tak kan ada yang datang
Jadi biarkan aku pulang
Jangan lagi beri harapan
Jika semua hanya tanah lapang
-dipta
Jadi biarkan aku pulang
Jangan lagi beri harapan
Jika semua hanya tanah lapang
-dipta
Jumat, 26 Oktober 2012
Bergulat Dengan Iblis
aku kamu dia
aku dia
aku
takut
dia kamu aku
dia aku
dia
takut
jangan bdnci, jangan dendam, jangan balas
jangan mengumpat, jangan kesal
jangan emosi sucikan hati
diam, amati, ikhlas diri
-dipta
aku dia
aku
takut
dia kamu aku
dia aku
dia
takut
jangan bdnci, jangan dendam, jangan balas
jangan mengumpat, jangan kesal
jangan emosi sucikan hati
diam, amati, ikhlas diri
-dipta
Jumat, 28 September 2012
Secepat Lalu
Ia menggenggamku begitu erat
Melewati ruang dingin sangat gelap
Saat kami telah bebas dari labirin antah berantah
Ia mencengkram pundak mungilku dan berkata "lihat? ini mudah"
Sinar yang hangat menembus sela rambutnya
Aku begitu fokus pada matanya yang lelah
Di sekitar kami mungkin bukit dengan mentari sore dan pohon-pohon oak
Ia tersenyum dan mendekapku seolah ia berhasil mendapat harta karun
Di atas senyum bulan sabitku
Di atas kebahagiaanku
Kami bagai api dan tungku
Yang kini padam di halau waktu
Aku meringkuk dikasur empuk
Kesunyian adalah kawan bermain
Tawaku terendam hening
Bukan lagi dibukit dengan ruh melainkan bejana
Sedang main dengan waktu
Mengenang-ngenang seperti apa dulu
Bagaimana hal ini dapat pupus tanpa pasang surut
Padahal dulu semenyenangkan itu
-dipta
Melewati ruang dingin sangat gelap
Saat kami telah bebas dari labirin antah berantah
Ia mencengkram pundak mungilku dan berkata "lihat? ini mudah"
Sinar yang hangat menembus sela rambutnya
Aku begitu fokus pada matanya yang lelah
Di sekitar kami mungkin bukit dengan mentari sore dan pohon-pohon oak
Ia tersenyum dan mendekapku seolah ia berhasil mendapat harta karun
Di atas senyum bulan sabitku
Di atas kebahagiaanku
Kami bagai api dan tungku
Yang kini padam di halau waktu
Aku meringkuk dikasur empuk
Kesunyian adalah kawan bermain
Tawaku terendam hening
Bukan lagi dibukit dengan ruh melainkan bejana
Sedang main dengan waktu
Mengenang-ngenang seperti apa dulu
Bagaimana hal ini dapat pupus tanpa pasang surut
Padahal dulu semenyenangkan itu
-dipta
Sebait Puisi
HAL TABU
Denganmu bagai fatamorgana dipadang pasir
Sejauh aku mengejar kau makin jauh pula
Layaknya berdiri dibatu licin
Sudah begitu tertimpa hujan
-dipta
Minggu, 23 September 2012
Nasib Para Stalker
Kalo pas aku liat kamu, pasti ketepatan kamu liat aku juga.
Trus pasti aku buang muka liat yang lain..
Katanya sih kamu udah single, tapi bukan berarti mau memiliki sih ya.
Pas malem-malem, ditengah ngerjain pr fisika sama kimia,
tekadku buat nuntaskan pr jd ilang.
Maklum lah.. anak muda tergoda aja pas disebelah ada laptop nganggur masih kepasang wifi, hihi.
Jadi deh, bukunya aku php-in.
Mbatin nya nanti selesai kok, nanti hehe. Nggak! Beneran harus selesai!
Nah, pas buka google, iseng-iseng cari orang.
Kebetulan nggak punya username twitternya.
Pas mencet 'search', cling! Keluar semua account nya kamu.
Akhirnya aku pilih blogger.
Disana kamu follow blog pacarmu.
Iseng-iseng aja baca artikelnya.
Pas lagi asik ngikutin alur blog pacarnya, eh sorry, sekarang mantan.
Ada posting yang isinya full tentang kamu, dari hobi apapun lah,
Sampai dia minta maaf lewat blog.
Kaku lah rasanya.
Diem.. aja nggak bisa gerak.
Nggak mikir apa-apa sih.. cuma mbatin "oh".
Akhirnya aku tutup, kalo diliat orang aku diem2 nguntit nyeeeh mau ngomong apaaa..
Tapi resiko juga sih jadi stalker..
Mau nggak nguntit penasaran.
Mau nguntit ntar jadinya nyesek.
Tau nggak pas itu rasanya gimana?
Nggak nyesek parah sih..
Bayangin aja ya, kamu lagi liat laptop.
Trus tiba2 nyesek, Deg!
"mati"
Selasa, 18 September 2012
Sebait Nasehat
Kalau membawa perahu jangan ikuti arus saja
Sekali waktu hadapi riak kecil atau bahkan sebuah gelombang
Air yang tenang kadang berbahaya juga
Tahu-tahu tenggelam atau termakan buaya
-dipta
Sekali waktu hadapi riak kecil atau bahkan sebuah gelombang
Air yang tenang kadang berbahaya juga
Tahu-tahu tenggelam atau termakan buaya
-dipta
Suara Dalam Keheningan
Ayah, wanita memang indah
mengagumi mereka sungguh tiada habis yah
Kau telah miliki satu tuk kau kagumi sendiri
Kagumi ia saja yah, sama saja tiada habis
Malam dimana kita maka besar
Tanyaku tiada putus yah
Kulihat kau mencuri pandang
Wanita didepanmu makan dengan elok manis juga rupanya
Tapi tanyaku terberangus
Saat aku tahu tabir terkelam mu
Kau mengindahi dua wanita dihatimu yang hanya ada satu
Ayah...
Jika aku mempunyai dua ibu
Aku lebih baik mati
-dipta
mengagumi mereka sungguh tiada habis yah
Kau telah miliki satu tuk kau kagumi sendiri
Kagumi ia saja yah, sama saja tiada habis
Malam dimana kita maka besar
Tanyaku tiada putus yah
Kulihat kau mencuri pandang
Wanita didepanmu makan dengan elok manis juga rupanya
Tapi tanyaku terberangus
Saat aku tahu tabir terkelam mu
Kau mengindahi dua wanita dihatimu yang hanya ada satu
Ayah...
Jika aku mempunyai dua ibu
Aku lebih baik mati
-dipta
Minggu, 16 September 2012
Mungkin Tanpa Batas
Ya Allah...
Aku bukan berkeluh kesah namun hanya bertanya
Jika kesabaran seluas langit
Lalu keikhlasan seluas apa?
-dipta
Aku bukan berkeluh kesah namun hanya bertanya
Jika kesabaran seluas langit
Lalu keikhlasan seluas apa?
-dipta
Puisi Satu Bait
Api, Kawan-Lawan
Kau tak hanya bermain api
Tapi merendamnya dengan bensin
Hati-hati nanti terbakar sendiri
Lalu hanya jadi abu yang ditiup angin
-dipta
Minggu, 09 September 2012
Ketegaran
Sebenarnya ingin berteriak atau memberontak
Menangis puas dan meletuskan amarah
Tapi hati ini telah dewasa
Nyatanya ia hanya menulis sebait puisi saja
-dipta
Menangis puas dan meletuskan amarah
Tapi hati ini telah dewasa
Nyatanya ia hanya menulis sebait puisi saja
-dipta
Mengenalmu Lebih Dari Apapun
Awan memang mendung
Tapi matamu lebih kelabu
Matahari itu hangat
Tapi kuningnya adalah aura kamu punya
Listrik nggak jauh-jauh dari arus
Tapi kamu yang menjadi sengatannya
Jadi apa intinya?
Matamu memang kelabu
Jika benar-benar mengenalmu kamu tak se misterius itu
Bisa dirasakan, kau tahulah
Tiap sentuhmu mu mengandung aliran arus
Tidak tahu juga apa
-dipta
Tapi matamu lebih kelabu
Matahari itu hangat
Tapi kuningnya adalah aura kamu punya
Listrik nggak jauh-jauh dari arus
Tapi kamu yang menjadi sengatannya
Jadi apa intinya?
Matamu memang kelabu
Jika benar-benar mengenalmu kamu tak se misterius itu
Bisa dirasakan, kau tahulah
Tiap sentuhmu mu mengandung aliran arus
Tidak tahu juga apa
-dipta
Sabtu, 08 September 2012
Kekuatan Hati Ibu
Ia membawa sekuntum lili putih ditangannya, dipercantik dengan plastik bening dengan pita merah.
Ia nampak rapih dengan kemeja putih bergaris biru dan rambut ala anak muda.
Senyum mengembang dari wajahnya yang cerah, secerah warna bunga lili digenggamannya.
"Selamat ulang tahun ibu, kian hari kau kian cantik. mungkin wanita yang paling cantik"
Lelaki itu mencium kening ibunya yang berkerut.
Ibunya tersenyum di ranjang yang menjadi sahabatnya setiap waktu.
Ruangan itu gelap dengan lampu tidur bercahaya kuning di samping ranjangnya.
"Ibu ingat? dulu, saat aku masih sangat kecil. Aku tidur diranjang ini bersama ayah dan ibu."
"Aku di puk-puk oleh mu bu, hingga aku tertidur"
"Lalu saat aku lari ketakutan karena seekor anjing mengejarku"
Ia tertawa pelan serta mengusap lembut punggung tangan keriput milih ibunya.
"Kau mengabadikan wajahku saat belinang air mata dan kelelahan karna baru berlarian"
Bocah yang kini seorang lelaki tampan itu mengingat-ingat kenangan manis seolah ia kembali pada masa lalu.
Dimana saat ibunya menyuapinya dengan sabar, mangganti popoknya, dan menyusuinya.
Raut saat ibunya marah, kecewa, khawatir, tertawa, menjadi satu dalam rangkaian keluarga bersama ayah dan seorang abang.
Lalu ia teringat, saat ia menginjak remaja. Saat emosinya tak dapat dikendalikan atau tak mau mendengar.
Rasa dimana ia selalu benar.
Mengingat wajah ibunya yang kecewa namun tetap menasehatinya dengan belaian, senyuman, tangisan, wanita kuat itu sempat berkata "Ibu menyayangimu, karnanya saat kau berbuat salah ibu memarahimu"
Rautnya berubah sedih
"Ibu maafkan aku"
"Aku tidak dapat menjagamu dengan baik, bahkan saat kau diterkam oleh kesunyian"
"Aku tak dapat mengusir rasa sepi disekelilingmu bu, padahal sepi ini tercipta dariku"
"Bahkan setelah suaramu harus terpendam,
bahkan setelah kakimu harus lumpuh,
bahkan saat tungkai dan lenganmu terus mengecil karna ku"
Ia tersedu mencium punggung tangan ibunya terus menerus.
Wanita diranjang dengan lengan yang terus mengecil itu menatap kosong dalam kegelapan.
"Bila saja aku menurut pada tuturmu yang saat itu lembut"
"Untuk tidak berlari menjauh dari halaman rumah yang nyaman"
"Untuk tidak keluar dari pelukanmu"
"seharusnya aku mendengarkan tangis mu bu.."
Lelaki berbadan tegap itu semakin larut dalam tangisanya.
Lalu wanita yang dikasihinya mengambil papan alphabet dan menunjuk huruf perhuruf hingga menjadi sebuah kalimat. Raut wanita ikhlas diranjang tetap tetap datar walau aku tahu hatinya hancur.
Ia terlihat kuat dihadapan anak lelaki kesayangannya.
"Nak, tetaplah bernafas"
-dipta
Minggu, 02 September 2012
Derita Orang Pinggiran
Langit sebagai atap
Kehidupannya dirumah paling lemah
Dibawa angin lelahnya jauh melayang
Bayanganya selalu bekerja entah pagi entah petang
Suatu waktu dirinya kan hancur
Peluhnya hanya fatamorgana ditanah datar
Sedang kulitnya gemetar
Ringkih sudah membungkuk
Andai emas sepenuh bumi nyata
Cipta dari tidak ada menjadi ada
Kukuh saja berusaha dan berdoa pada Tuhan
Sabar... sabar... sampai mati sabar
Tuhan selalu shbuk
Sedang atur segala urusan
Tapi tenang dulu
Dia bagai embun di benak mu dengan segala ketenangan
-dipta
Kehidupannya dirumah paling lemah
Dibawa angin lelahnya jauh melayang
Bayanganya selalu bekerja entah pagi entah petang
Suatu waktu dirinya kan hancur
Peluhnya hanya fatamorgana ditanah datar
Sedang kulitnya gemetar
Ringkih sudah membungkuk
Andai emas sepenuh bumi nyata
Cipta dari tidak ada menjadi ada
Kukuh saja berusaha dan berdoa pada Tuhan
Sabar... sabar... sampai mati sabar
Tuhan selalu shbuk
Sedang atur segala urusan
Tapi tenang dulu
Dia bagai embun di benak mu dengan segala ketenangan
-dipta
Madu Dalam Racun
Kalau dipikir terus memang tiada habis
Aku tersenyum ia mengumpat
Aku tertawa ia bedusta
Aku diam ia bergosip
Untuk apa payah-payah dipikir
Toh sama saja
Lain dimulut lain dihati
-dipta
Aku tersenyum ia mengumpat
Aku tertawa ia bedusta
Aku diam ia bergosip
Untuk apa payah-payah dipikir
Toh sama saja
Lain dimulut lain dihati
-dipta
Sabtu, 01 September 2012
Kamu yang Utama
Perasaanmu harus tetap bernafas
Jadikan ia tetap mengapung
Jangan sampai terhanyut
Atau menyelam terlalu dalam
-dipta
Jadikan ia tetap mengapung
Jangan sampai terhanyut
Atau menyelam terlalu dalam
-dipta
Yang Terabaikan
Terlalu lama tersimpan juga tak bagus
Tak pernah disentuh, tak diberi kehangatan
Apa yang terjadi pada sesuatu yang diabaikan?
Ia menjadi debu
-dipta
Tak pernah disentuh, tak diberi kehangatan
Apa yang terjadi pada sesuatu yang diabaikan?
Ia menjadi debu
-dipta
Jumat, 31 Agustus 2012
Perjalanan
Jalanmu kadang lurus
Kadang berliku, kadang tak mulus
Banyak persimpangan kau lalui
Entah kanan atau kiri, intinya harus memilih
Jangan berhenti atau putar balik
Itu kan pelajaran yang kau ambil?
-dipta
Kadang berliku, kadang tak mulus
Banyak persimpangan kau lalui
Entah kanan atau kiri, intinya harus memilih
Jangan berhenti atau putar balik
Itu kan pelajaran yang kau ambil?
-dipta
Tempat Untuk Bernafas
Bukannya menyerah pasrah
Hanya lelah untuk memberontak
Aku kan cuma istirahat sebentar
Sekedar menarik nafas panjang saja
Ya... bukanya apa-apa
Lelah adalah kata yang tepat
Tiap detik terus memeras otak
Sedangkan yang masuk hanya nasi dengan garam
Oh.. biarkan aku menghela nafas panjang
Barang satu atau dua helaan
Setelah itu kita kembali berjalan
Atau berlari kalau bisa
-dipta
Hanya lelah untuk memberontak
Aku kan cuma istirahat sebentar
Sekedar menarik nafas panjang saja
Ya... bukanya apa-apa
Lelah adalah kata yang tepat
Tiap detik terus memeras otak
Sedangkan yang masuk hanya nasi dengan garam
Oh.. biarkan aku menghela nafas panjang
Barang satu atau dua helaan
Setelah itu kita kembali berjalan
Atau berlari kalau bisa
-dipta
Senin, 27 Agustus 2012
Jumat, 24 Agustus 2012
Puisi Dua Bait
SYUKUR SI RUMPUT TEKI
Aku bukanlah mawar berduri
Yang merebak harumnya atau elok rupanya
Aku juga bukan bunga melati
Yang baunya harum warnanya suci
Tapi aku beruntung hanya jadi rumput teki
Setidaknya aku tak harus bertahan letih-letih
Seperti temanku si pohon beringin
Yang kini hidupnya hanya sedikit di bumi
-dipta
Aku bukanlah mawar berduri
Yang merebak harumnya atau elok rupanya
Aku juga bukan bunga melati
Yang baunya harum warnanya suci
Tapi aku beruntung hanya jadi rumput teki
Setidaknya aku tak harus bertahan letih-letih
Seperti temanku si pohon beringin
Yang kini hidupnya hanya sedikit di bumi
-dipta
Pemecah Kepercayaan
Bagimu apa kepercayaan itu?
Tampaknya hanya angin campur debu
Berlalu saja tiap berhembus
Tak berarti sejuk bagimu
Aku kasihan pada lelaki yang menjadi milikmu
Dulu dia bersamaku tapi kau rayu
Telah ia percayakan semuanya padamu penipu ulung
Tapi kau perlakukan dia bak logam yang dilebur
Bila kau campak kan lelaki itu
Kenapa harus kau renggut dariku?
Kau lapuk kan kayu penopang kami
Lalu kau tebas cinta kami
Jiwamu sedikit kelabu
Bukan sedikit lagi
Kau hanya akan tenggelam dalam abu
Jka terus berkawan dengan api
-dipta
Tampaknya hanya angin campur debu
Berlalu saja tiap berhembus
Tak berarti sejuk bagimu
Aku kasihan pada lelaki yang menjadi milikmu
Dulu dia bersamaku tapi kau rayu
Telah ia percayakan semuanya padamu penipu ulung
Tapi kau perlakukan dia bak logam yang dilebur
Bila kau campak kan lelaki itu
Kenapa harus kau renggut dariku?
Kau lapuk kan kayu penopang kami
Lalu kau tebas cinta kami
Jiwamu sedikit kelabu
Bukan sedikit lagi
Kau hanya akan tenggelam dalam abu
Jka terus berkawan dengan api
-dipta
Kamis, 23 Agustus 2012
Quotes Hari Ini
1. Seneng atau susah, namanya juga hidup. Nggak ada yang flat lagi, hadapi aja. Kalo ngeluh terus, setahu aku makin susah.
2. Yang namanya sayang, kalo dia ngilang ya cariin. Tahu tentang apa aja yang terjadi sama dia. Yang terpenting Kamu ada disisi dia saat dia butuh. Meskipun sering makan hati sih. Tapi yang namanya sayang kan meskipun bukan karena.
3. Inget, kamu harus sayang sama dirimu. Bahagiain dirimu sendiri, time to move on :)
4. Jangan OMDO! Sama aja PHP!
5. Tiap masalah ada jalan keluarnya, terus usaha dan berdoa. Sukses ya :)
-dipta
Kesabaran
Bukan berarti aku nelangsa
Hanya menunggu waktu sambil bergerak
Harapan agar dia yang menutupiku hilang tak pernah usang
Hingga tiba saat dimana aku lah wanita
Yang kau kan lihat
-dipta
Hanya menunggu waktu sambil bergerak
Harapan agar dia yang menutupiku hilang tak pernah usang
Hingga tiba saat dimana aku lah wanita
Yang kau kan lihat
-dipta
Kehilangan Setengah Ruh
Senjamu gelap terlebih dahulu
Pintu rumah kau tutup
Lampu padam nampak muram
Sedang kau didalam entah ingin apa
Kau hanya diam
Diam mengingat masa lalu mu yang kelam
Lalu kau mulai menangis
Meringkuk dan rasakan dinginnya ubin
Kau mengingat ingat lagi
Dimana wajahmu tak sekusut ini
Dimana kau genggam lembut tangan wanita yang kau cintai
Dimana kau dipeluknya saat kau hampir terpuruk tuk kesekian kali
Lalu kau rasakan sesal
Luar biasa dalam
Tiap nafas kau tersengal
Untuk apa meratap, wanitamu hilang sudah
-dipta
Pintu rumah kau tutup
Lampu padam nampak muram
Sedang kau didalam entah ingin apa
Kau hanya diam
Diam mengingat masa lalu mu yang kelam
Lalu kau mulai menangis
Meringkuk dan rasakan dinginnya ubin
Kau mengingat ingat lagi
Dimana wajahmu tak sekusut ini
Dimana kau genggam lembut tangan wanita yang kau cintai
Dimana kau dipeluknya saat kau hampir terpuruk tuk kesekian kali
Lalu kau rasakan sesal
Luar biasa dalam
Tiap nafas kau tersengal
Untuk apa meratap, wanitamu hilang sudah
-dipta
Rabu, 22 Agustus 2012
Alay dan Salah Kaprahnya
Banyak spekulasi tentang apa artian alay. Ya lebay, ya over, ya apa aja yang berbau dengan berlebihan. Tapi gue jabarin nih alay itu apa, check this out.
Ibarat lo main piano, ada not angka ada not balok. Lo harus milih salah satu, mau angka atau balok. Kalo lo gabungin semua jadinya ancur, ngga ada kan cerita not angka campur not balok?
Sama kaya lo nulis, ada angka ada huruf. Lo harus milih salah satu juga, mau angka apa huruf. Jangan serakah lo gabungin semua. Kalo lo gabungin namanya lo alay. Angka, angka aja. Pake huruf ya pake aja huruf. Yang konsisten laah...
Lo mau contoh juga? Oke gue kasih:
1. Angka: 1+1=2
2. Huruf: "Gue yakin lo semua ngerti :)"
3. Alay: "L0 4l4y, m4s4 1y4 l0 94bun91n s3mu4"
Bisa liat perbedaannya sodara sodara. Oh iya maaf, barusan gue cuma ngasih contoh, ngga alay beneran kok haha. -dipta
Indonesia Tanah Air Beta
Menurut lo kemerdekaan itu apa sih? Ini menurut gue aja sih, yuk kita ulas sama-sama.
1. Menurut gue, kemerdekaan itu kebebasan yang bertanggung jawab. Jadi nggak hanya bebas aja yang lo mau, tapi harus ada tanggung jawabnya man. Kenapa? Didunia ini kita ngga hidup sendirian kan? Lo mesti hargain juga orang lain yang punya kebebasan atau hak yang sama. Jadi meskipun lo bebas lo hargai lah kebebasan orang lain juga. Bayangin aja lo bertindak bebas se bebas bebasnya, gue yakin ngga ada ceritanya man.
2. Kemerdekaan itu kecerdasan merata. Semua orang berhak atas pendidikan yang layak kan? Udah ada lho diundang-udang. Ya jangan semua pindah kekota supaya cerdas. Namanya diratakan berarti kepelosok juga dong? dari yang diperbatasan sampe yang diujung sana noh. Gue yakin masih banyak (banget) Penduduk Indonesia yang belum ter-eksplorasi atau mengenyam pendidikan. Jangan jauh-jauh ke pelosok deh, lo liat aja yang dikota. Toh banyak juga yang putus sekolah. Kata pepatah sih, Jika tak mampu menjadi jalan raya, jadilah jalan kecil yang membawa ke mata air.
3. Kebebasan beragama sesuai dengan hukum dan kepercayaanya, itu kemerdekaan. Jadi nggak hanya lo ciptain agama lo sendiri, trus lo sembayang udah habis cerita. Nggak gitu lah man, lo liat juga hukum hukum nya. Yang penting itu nggak mencaci agama satu dengan yang lain. Toh semua agama intinya sama kan? Sama-sama berlomba untuk berbuat baik. Ya lo hargai aja lah. Inget Bhineka Tunggal Ika :)
Meskipun banyak minesnya sih, tapi banyak juga kok nilai plus nya. Kalo lo ngeliat negatif terus ya nggak ada abisnya man. Lo liat juga sisi positifnya. I'm proud of Indonesia, are you?
-dipta
1. Menurut gue, kemerdekaan itu kebebasan yang bertanggung jawab. Jadi nggak hanya bebas aja yang lo mau, tapi harus ada tanggung jawabnya man. Kenapa? Didunia ini kita ngga hidup sendirian kan? Lo mesti hargain juga orang lain yang punya kebebasan atau hak yang sama. Jadi meskipun lo bebas lo hargai lah kebebasan orang lain juga. Bayangin aja lo bertindak bebas se bebas bebasnya, gue yakin ngga ada ceritanya man.
2. Kemerdekaan itu kecerdasan merata. Semua orang berhak atas pendidikan yang layak kan? Udah ada lho diundang-udang. Ya jangan semua pindah kekota supaya cerdas. Namanya diratakan berarti kepelosok juga dong? dari yang diperbatasan sampe yang diujung sana noh. Gue yakin masih banyak (banget) Penduduk Indonesia yang belum ter-eksplorasi atau mengenyam pendidikan. Jangan jauh-jauh ke pelosok deh, lo liat aja yang dikota. Toh banyak juga yang putus sekolah. Kata pepatah sih, Jika tak mampu menjadi jalan raya, jadilah jalan kecil yang membawa ke mata air.
3. Kebebasan beragama sesuai dengan hukum dan kepercayaanya, itu kemerdekaan. Jadi nggak hanya lo ciptain agama lo sendiri, trus lo sembayang udah habis cerita. Nggak gitu lah man, lo liat juga hukum hukum nya. Yang penting itu nggak mencaci agama satu dengan yang lain. Toh semua agama intinya sama kan? Sama-sama berlomba untuk berbuat baik. Ya lo hargai aja lah. Inget Bhineka Tunggal Ika :)
Meskipun banyak minesnya sih, tapi banyak juga kok nilai plus nya. Kalo lo ngeliat negatif terus ya nggak ada abisnya man. Lo liat juga sisi positifnya. I'm proud of Indonesia, are you?
-dipta
Jalan Hidup
Jika hitam itu gelap
Berilah titik putih untuk jalan keluar
Jika hidup itu pahit
Ambil lah sejumput gula sebagai pemanis
Jika jalanmu licin berliku
Berjalan sajalah kamu
Hidup ya memang begitu
Untuk bertahan atau meratap itu pilihanmu
Hanya saja
Kesuksesanmu menunggu
Diujung perjalananmu
-dipta
Berilah titik putih untuk jalan keluar
Jika hidup itu pahit
Ambil lah sejumput gula sebagai pemanis
Jika jalanmu licin berliku
Berjalan sajalah kamu
Hidup ya memang begitu
Untuk bertahan atau meratap itu pilihanmu
Hanya saja
Kesuksesanmu menunggu
Diujung perjalananmu
-dipta
Selasa, 21 Agustus 2012
Sayang Meskipun...
Gue punya sahabat dr kecil, kata mama sih dari umur 3 tahun sampe sekarang gue umur 16 tahun. Sahabat gue cowok, gue hafal makanan yang dia suka sampe yang bikin dia muntah. Dulu waktu kecil, dia sering main kerumah karna orangtuanya sibuk, kita makan bareng, satu sendok buat berdua. Kalo pas pembantu gue bikin cap chay dia langsung pinggirin tuh sayuran sambil bisikin ke gue "dip, aku buang ga papa kan?" gue ngakak sampe sekarang.
Beranjak Sd kita jarang main lagi, pas itu ortu gue mau cerai, jadi dia support gue lewat telepon. Kata mama dia sering banget nanyain di telpon kalo ketepatan mama gue yang ngangkat ''Tante, dipta ada?". Pas gue pulang sekolah, gue langsung hubungi dia. Senengnya setengah mati!
Masa smp sih ngga berasa banget, kita sama-sama asik sama dunia baru. Baru deket lagi pas SMA kelas 1.
Dari jalan bareng, makan bareng, nonton dvd bareng, semua bareng deh! Paling ngena pas dia percobaan bikin donat coklat, dia bawain kerumah gue. Pas itu gue lagi ganti dvd, jadi sama dia disuapin. rasanya lumayan, pas disuapin rasanya luar biasa!
Karna ngerasa saling ngelengkapin, kita udah berasa saudara aja, dia adek gue sedangkan gue kakak nya. karna dulu waktu kecil dia cengeng banget. selalu gue yang nenangin pas lagi nangis.
Waktu jalan terus nih readers, nggak mungkin gue ngga sayang dia setelah apa yang udah kita lakuin kan? Gue sayang banget sama dia, untungnya nggak berat sebelah hehe, kita jadian deh :)
Kaya orang pacaran pada umumnya sih, ngga ada indikasi mau bertengkar atau apa. Untungnya kita akur terus, karna udah belasan tahun kita saling mengenal, bahkan satu sendok makan buat berdua. Kita udah tahu personality masing-masing.
Sampai pada akhirnya, ibu dia nggak suka sama gue, nggak ngerti ya kenapa, mama juga nggak mau cerita. Tapi kita tetep teguh jalan sama-sama walau apapun nantinya.
Kita berhasil ngelewatin, tapi bukan berarti semua aman terkendali. Waktu itu gue 2 SMA. Gue dikenalin sama temen doi gue, cewek, tapi katanya cuman temenan aja. Ya gue percaya dong, secara gue belasan tahun ngenal doi.
Setelah beberapa minggu, gue mergokin doi ada main sama temen ceweknya itu. Mereka pacaran, jelas gue sedih banget. Tapi kayanya doi lebih milih temen ceweknya, keliatan dari kata-katanya "kalo kita stop, kamu ngga papa?", jelas kan doi lebih milih siapa?
Ya udah gue ikhlas aja, yang terpenting:
~Doi ngga diresekin lagi sama ibunya tentang hubungan gue yang sebenernya udah pupus
~Gue selalu ada buat dia kapan pun dia butuh sampe perasaan gue ilang sendiri
~Gue tetep sayang doi walaupun dia curangin gue
~Gue nggak berlama-lama di masa lalu sih ya, gue cuma masih respek aja sama doi.
Gue cuma mau satu, gue mau dia tau kalo gue masih sayang sama dia. Ya harapan nya sih taunya ngga telat. Jangan sampe dia sadar pas gue udah pergi. Cuz waktu gak bakal putar balik, jalanin aja hari ini dan hari yang lain. Toh kalo diijinkan juga balik lagi.
You Only Life Once :) -dipta
(Waktu masih jadian, gue ngirim pict ini ke doi "aku mau kaya gini")
(Waktu masih jadian, gue ngirim pict ini ke doi "aku mau kaya gini")
Rindumu
Tiap hari nafas memburu
Raut bak habis dijemur
Ingin hati memetik anggur
Yang dikebun hanya jagung
Kenapa tak kau coba ikhlas?
Ambil saja jagung lalu taruh diatas arang
Riuh riuh kau makan dengan perut lapar
Bukankah bahagia hanya kebersamaan?
Kau hanya butuh beberapa orang
Yang rela hati mengasihimu
Lalu kau butuh jamuan makan
Dibawa kerinduan kau kan hanyut
-Dipta
Raut bak habis dijemur
Ingin hati memetik anggur
Yang dikebun hanya jagung
Kenapa tak kau coba ikhlas?
Ambil saja jagung lalu taruh diatas arang
Riuh riuh kau makan dengan perut lapar
Bukankah bahagia hanya kebersamaan?
Kau hanya butuh beberapa orang
Yang rela hati mengasihimu
Lalu kau butuh jamuan makan
Dibawa kerinduan kau kan hanyut
-Dipta
Dampak Kekerasan Pada Anak
Orangtua acap kali membentak, berkata kasar, hingga memukul anak bila ia berbuat kesalahan. Orangtua juga sering kali berselisih hingga menimbulkan percekcokan yang menyebabkan perubahan sikap pada anak.
Contoh saja, anak yang orangtuanya sering berselisih atau bertengkar, ia lebih sering menghabiskan waktu bersama teman-teman atau mengurung diri dikamar. Sedangkan orangtua yang melakukan kekerasan fisik maupun non-fisik akan menimbulkan dampak negatif pada anak. Contohnya ia lebih mudah sedih dan sensitif.
1. Anak merasa benci dan dendam pada orangtua.
2. Lebih mudah sedih, sensitif, cepat marah, dan labil.
3. Ia tidak perduli dengan lingkungan sekitar, yang ia pedulikan hanya dirinya dan saudaranya.
4. Lebih enjoy saat berada diluar rumah
5. Anak akan memberontak atau menjauhi orangtua
6. Anak akan meniru perilaku orangtua yang kasar dan tidak sabaran.
7. Anak lebih mudah stress
Patutnya saat mereka berbuat salah, kita memberitahukan nya dengan lembut. Misalnya saat tangan mereka tidak bisa diam "Nak, kalau piring itu pecah bisa melukaimu.". Atau saat mereka menumpahkan sesuatu, ajarkan untuk membersihkan tumpahan itu, ambilkan minuman yang baru dan berkata "hati hati nak".
Dengan begitu lebih enak kan? Saya salah satu korban kekerasan terhadap anak bersama 2 saudara saya. Saya harap tidak terjadi pada teman-teman saya atau anak anda. Bahagiakan mereka, jadikan masa kecil mereka bunga tidur yang menyenangkan. Hidupkanlah keharmonisan dalam keluarga :) -dipta
Senin, 20 Agustus 2012
Kata Itu Mudah
Apa-apa yang sudah kita lakukan
Lalu itu semua kau babat bagai belukar
Esoknya kau berkata maaf
Berkali-kali hingga aku bosan
Janganlah merengek untuk itu
Bicaralah dari hatimu
Untuk maafkanmu mudah sungguh
Aku memaafkanmu
Itu kan yang kau mau? -dipta
Lalu itu semua kau babat bagai belukar
Esoknya kau berkata maaf
Berkali-kali hingga aku bosan
Janganlah merengek untuk itu
Bicaralah dari hatimu
Untuk maafkanmu mudah sungguh
Aku memaafkanmu
Itu kan yang kau mau? -dipta
LIE TWICE
I need you response. I have a fake friend, she was broke something important in my life. She said that she will return the thing she had broke. But she lied, she was gone without a sorry. Should i forgive her? -dipta
Puisi Sederhana
Aku mencintaimu
Sudah hanya begitu
Sederhana sungguh
Bukan berarti api yang membakar abu
-dipta
Sudah hanya begitu
Sederhana sungguh
Bukan berarti api yang membakar abu
-dipta
Sabtu, 18 Agustus 2012
Teguh
Kasih mu yang lalu
Tatapmu sedetik lalu
Sentuhmu semenit lalu
Semuanya serba lalu
Memang lalu
Kamu cepat berganti laku
Karna tak pakai kacamata kudamu
Kamu ambil tawaran setan yang sesatkanmu
Begitupun denganku
Kamu cepat berganti laku
Bukan berarti dulu baik sekarang tak tentu
Hanya saja rasamu untuk ku tak sebening dulu
Mungkin telah usang telah aus
Walau begitu kau tahu?
Aku mencintaimu -dipta
Tatapmu sedetik lalu
Sentuhmu semenit lalu
Semuanya serba lalu
Memang lalu
Kamu cepat berganti laku
Karna tak pakai kacamata kudamu
Kamu ambil tawaran setan yang sesatkanmu
Begitupun denganku
Kamu cepat berganti laku
Bukan berarti dulu baik sekarang tak tentu
Hanya saja rasamu untuk ku tak sebening dulu
Mungkin telah usang telah aus
Walau begitu kau tahu?
Aku mencintaimu -dipta
The Nasty Thing
I had one new friend last month. I knew her from my boyfriend, i went to her home and talked everything what we interest. But at that time, my mind was spoke that she will broke one part of me. I can't trust that cus i had just met her.
On august, i knew the fact that my boyfriend cheated me. I asked him about that and he honestly about her relation with dica. He said that he started a relationship with dica, how dare he is!
Well, yesterday dica called me. She wanted me to forgive her, i will (not). She said that she will back away, anyway i'm not believe her. My boyfriend text me that he wanted me to end our relationship, how can i? I still love him.
Finaly, i given in my boyfriend for dica. She didn't say "thank you", my ex said sorry so many times. I think that dica is someone who doesn't know how to say thank you.
Ladies, sometimes u must to let someone you love go altough it will be hard. You will get the new one better, keep optimistic :) -dipta
On august, i knew the fact that my boyfriend cheated me. I asked him about that and he honestly about her relation with dica. He said that he started a relationship with dica, how dare he is!
Well, yesterday dica called me. She wanted me to forgive her, i will (not). She said that she will back away, anyway i'm not believe her. My boyfriend text me that he wanted me to end our relationship, how can i? I still love him.
Finaly, i given in my boyfriend for dica. She didn't say "thank you", my ex said sorry so many times. I think that dica is someone who doesn't know how to say thank you.
Ladies, sometimes u must to let someone you love go altough it will be hard. You will get the new one better, keep optimistic :) -dipta
Jumat, 17 Agustus 2012
Wanita Harap Maklum
Tak puas dengan satu tongkol yang ia dapat
Meskipun perutnya telah buncit
Namun tongkol itu tetap ia lahap
Tak puas mengunyah pindang
Lihat dendeng pun ia akan telan
Tak puas dengan air keran
Lihat susu di mangkuk pun ia sesap
Serupa denganmu kan
Pindang, dendeng, tongkol
Semua kau kunyah
Yah... aku tidak perlu heran
Semua yang bening kau kan tangkap
Meskipun telah kau tangkap satu
Kau kejar lagi satu, begitu terus
Tidak apa
Aku maklum
Begitulah laku lelaki labil
-dipta
Meskipun perutnya telah buncit
Namun tongkol itu tetap ia lahap
Tak puas mengunyah pindang
Lihat dendeng pun ia akan telan
Tak puas dengan air keran
Lihat susu di mangkuk pun ia sesap
Serupa denganmu kan
Pindang, dendeng, tongkol
Semua kau kunyah
Yah... aku tidak perlu heran
Semua yang bening kau kan tangkap
Meskipun telah kau tangkap satu
Kau kejar lagi satu, begitu terus
Tidak apa
Aku maklum
Begitulah laku lelaki labil
-dipta
Minggu, 12 Agustus 2012
How Much I Want This
Enjoy Surabaya
Ibukota Jawa Timur, Surabaya memang dikenal panas, gersang dan banyak sampah. Eits jangan salah, itu adalah spekulasi dulu. Surabaya yang sekarang sudah hijau, rindang dan teduh. Bagaimana tidak, badan jalan telah banyak ditanami pohon, bahkan pembatas jalan pun ditanami pohon agar nampak hijau. Uniknya lagi nih, sekarang surabaya sudah diperbanyak dengan taman kota. Contoh aja nih, ada taman pelangi, skate-park, taman prestasi, taman bungkul, hutan mangrove, dan masih banyak lagi.
Nampaknya walikota kita yang sekarang sukses mengubah beberapa spekulasi miring tentang Surabaya. Selain udara bertambah sejuk, saat sore terutama pagi hari, taman - taman tersebut menjadi tempat wisata tersendiri bagi warga Kota Surabaya. Maklum lah, udaranya segar dan sejuk cocok untuk wisata keluarga atau sekedar singgah dari kemacetan.
Letaknya pun strategis, terletak di berbagai lokasi tidak hanya dipusat kota agar mampu dijangkau warga surabaya diberbagai tempat. mungkin untuk selengkapnya bisa search di Goggle untuk pencarian lokasi taman disurabaya.
Sabtu, 11 Agustus 2012
Duh Lagi Lupa
Lupa
Tiap kutanya kemana hasil tanggung jawabmu
Ribuan dolar ribuan hutang
Masuk ke kantung jas safari berkerah
Lupa lagi-lagi lupa
Tiap diberi dolar namun tak tahu rimbanya
Tiap diberi semen dan pasir tuk bangun pilar pilar
Tiap diberi beras namun kau makan sendiri dengan piring emas
Memang lupa itu sebuah titik terang
Tiap diduduk kan dan dipojok kan
Kau bilang sakit lupa
Lalu kau belit belit seolah nyawamnu sudah digenggam
Maka bila kau tanya tentang negaramu
Tentang sistem mu
Tentang penguasamu
Maka cakap mu kan kutiru
Pura lupa alpa
-dipta
Tiap kutanya kemana hasil tanggung jawabmu
Ribuan dolar ribuan hutang
Masuk ke kantung jas safari berkerah
Lupa lagi-lagi lupa
Tiap diberi dolar namun tak tahu rimbanya
Tiap diberi semen dan pasir tuk bangun pilar pilar
Tiap diberi beras namun kau makan sendiri dengan piring emas
Memang lupa itu sebuah titik terang
Tiap diduduk kan dan dipojok kan
Kau bilang sakit lupa
Lalu kau belit belit seolah nyawamnu sudah digenggam
Maka bila kau tanya tentang negaramu
Tentang sistem mu
Tentang penguasamu
Maka cakap mu kan kutiru
Pura lupa alpa
-dipta
Sabtu, 21 Juli 2012
Pulang
Lampuku hampir redup
Sebentar lagi kegelapan kan menyelimutiku
Dengan jalanan kosong sepi
Sementara angin dingin menari
Dua kaki ini letih
Terus berdiri, berdiri dan menanti
Tak kalah oleh angin
Tak goyah oleh sepi
Dedaunan tak tumbuh menghijau
Hanya kulit pohon yang hampir mati
Ranting-rantingnya nampak jemari menakutiku
Lampu ini sebagai kawan seperjalananku
Mungkin sudah tiba waktu
Dimana harus kutinggalkan lampu, beserta ranting dan jalanan kosong bagiku
Derap langkah tak kunjung ku dengar
jauh... jauh.. masih jauh
Tak kan ada yang datang
Jadi biarkan aku pulang
Jangan lagi beri harapan
Jika semua hanya tanah lapang
Dipta
Sebentar lagi kegelapan kan menyelimutiku
Dengan jalanan kosong sepi
Sementara angin dingin menari
Dua kaki ini letih
Terus berdiri, berdiri dan menanti
Tak kalah oleh angin
Tak goyah oleh sepi
Dedaunan tak tumbuh menghijau
Hanya kulit pohon yang hampir mati
Ranting-rantingnya nampak jemari menakutiku
Lampu ini sebagai kawan seperjalananku
Mungkin sudah tiba waktu
Dimana harus kutinggalkan lampu, beserta ranting dan jalanan kosong bagiku
Derap langkah tak kunjung ku dengar
jauh... jauh.. masih jauh
Tak kan ada yang datang
Jadi biarkan aku pulang
Jangan lagi beri harapan
Jika semua hanya tanah lapang
Dipta
Jumat, 20 Juli 2012
Kebahagiaan Hanya Itu
Kuingat hari dimana kau bertamu
Bercerita tentang istri dan anakmu
Bercerita tentang pekerjaan dan jabatanmu
Bercerita tentang rumah dan mobilmu
Kau hisap rokokmu dalam-dalam
Hingga ujungnya merah menyala
Lalu kau minum kopi panas dimeja
Memberimu jeda untuk apa-apa yang kau ceritakan
Kau bilang istrimu membeli banyak barang
Anakmu juga mewarisi sifatnya
Kau bilang anak istrimu elok rupanya
Dengan kain berupiah yang menutupinya
Kau bilang kau makmur sentosa
Mau apa tinggal tunjuk apa kadabra cling
Tapi kukira semuanya dusta
Kau terlalu banyak berkoar
Hingga kau lupakan satu dimana tak dapat dusta
Mimik mu tak nampak bahagia makmur sentosa
Apakah ada yang tak engkau dapatkan?
Kuingat rupamu saat ku lontarkan beberapa pertanyaan
Kau bingung, gelisah, entah apa
Saat ini pun aku masih bertanya-tanya
"Bagaimana keadaan ibumu?"
"Sudahkah kau melaksanakan kewajibanmu?"
"Sebagai hamba, sebagai ummat"
"Sudahkah kau bersyukur hei sesan"
"Sesan, sebenarnya kebahagiaan hanya itu"
DIPTA
Bercerita tentang istri dan anakmu
Bercerita tentang pekerjaan dan jabatanmu
Bercerita tentang rumah dan mobilmu
Kau hisap rokokmu dalam-dalam
Hingga ujungnya merah menyala
Lalu kau minum kopi panas dimeja
Memberimu jeda untuk apa-apa yang kau ceritakan
Kau bilang istrimu membeli banyak barang
Anakmu juga mewarisi sifatnya
Kau bilang anak istrimu elok rupanya
Dengan kain berupiah yang menutupinya
Kau bilang kau makmur sentosa
Mau apa tinggal tunjuk apa kadabra cling
Tapi kukira semuanya dusta
Kau terlalu banyak berkoar
Hingga kau lupakan satu dimana tak dapat dusta
Mimik mu tak nampak bahagia makmur sentosa
Apakah ada yang tak engkau dapatkan?
Kuingat rupamu saat ku lontarkan beberapa pertanyaan
Kau bingung, gelisah, entah apa
Saat ini pun aku masih bertanya-tanya
"Bagaimana keadaan ibumu?"
"Sudahkah kau melaksanakan kewajibanmu?"
"Sebagai hamba, sebagai ummat"
"Sudahkah kau bersyukur hei sesan"
"Sesan, sebenarnya kebahagiaan hanya itu"
DIPTA
Jumat, 29 Juni 2012
Cinta Itu Indra
Rasaku bagai madu dalam di bibir
Bagai gula dalam kopi
Bagai susu dengan ice cream
Cintaku banyak rasa
Rasa masam
Gurih, pahit, manis, namun tak pernah tawar
Kamu adalah rasa dari cinta
Meskipun telah mencicipi semuanya
Meskipun pahit atau masam
Itulah kamu
Tetap berasa
-dipta
Bagai gula dalam kopi
Bagai susu dengan ice cream
Cintaku banyak rasa
Rasa masam
Gurih, pahit, manis, namun tak pernah tawar
Kamu adalah rasa dari cinta
Meskipun telah mencicipi semuanya
Meskipun pahit atau masam
Itulah kamu
Tetap berasa
-dipta
Minggu, 24 Juni 2012
Kesah Burung Emprit
Sangkarku emas
Dengan biji-bijian terbaik se Nusantara
Airnya pun dari pegunungan tertinggi se Asia
Papannya terbuat dari pohon mahoni dari Kalimantan
Jika kau melihatku, atau aku berkaca
Tak ada yang menarik di diri ini
Hanya kumpulan bulu dengan warna macam-macam
Atau hanya kicau tanpa nada
Tapi seindah indah tempatmu
Semahal-mahal harga rumahmu
Selengkap-lengkap fasilitasmu
Kebebasan hanya satu
Terbang dengan bulu - bulu indahmu
Berkicau dengan suara tanpa nadamu
Dan biarkan dunia melihatmu
Bebas itu satu
Dan bagiku semua kemewahan ini
Hanya rantai karatdari besi
-Dipta
Dengan biji-bijian terbaik se Nusantara
Airnya pun dari pegunungan tertinggi se Asia
Papannya terbuat dari pohon mahoni dari Kalimantan
Jika kau melihatku, atau aku berkaca
Tak ada yang menarik di diri ini
Hanya kumpulan bulu dengan warna macam-macam
Atau hanya kicau tanpa nada
Tapi seindah indah tempatmu
Semahal-mahal harga rumahmu
Selengkap-lengkap fasilitasmu
Kebebasan hanya satu
Terbang dengan bulu - bulu indahmu
Berkicau dengan suara tanpa nadamu
Dan biarkan dunia melihatmu
Bebas itu satu
Dan bagiku semua kemewahan ini
Hanya rantai karatdari besi
-Dipta
Sabtu, 23 Juni 2012
Air dan Itik
Air di permukaan talas
Ia akan terpeleset jatuh
Kembali pada tempatnya
Atau hanya akan menjadi butir dipermukaan talas yang luas
Begitu pula itik
Ia tak kan menjadi itik jika mempunyai tanduk pada kakinya
Ia tak kan menjadi itik jika sayapnya membawanya jauh berkelana
Itik menggunakan selaput kakinya untuk bertualang, itulah caranya
Ada sinonim antar aku dan mereka
Caraku memperhatikanmu dalam jarak
Waktu menjadi pelenyapnya
Jika waktu pun tak berpihak
Maka aku hanya air dipermukaan talas
Yang akan jatuh tanpa dorongan
Meski aku berupaya bertahan
Bila itu bukan kehendak
Apa mau dikata
Aku hanya akan jatuh, bila terus menekan
Hanya berharap talas kan melenyapkan zat lilinya
Dan itik menjadi angsa
Yang dapat berkelana dengan sayap, atau selaputnya
by dipta
Ia akan terpeleset jatuh
Kembali pada tempatnya
Atau hanya akan menjadi butir dipermukaan talas yang luas
Begitu pula itik
Ia tak kan menjadi itik jika mempunyai tanduk pada kakinya
Ia tak kan menjadi itik jika sayapnya membawanya jauh berkelana
Itik menggunakan selaput kakinya untuk bertualang, itulah caranya
Ada sinonim antar aku dan mereka
Caraku memperhatikanmu dalam jarak
Waktu menjadi pelenyapnya
Jika waktu pun tak berpihak
Maka aku hanya air dipermukaan talas
Yang akan jatuh tanpa dorongan
Meski aku berupaya bertahan
Bila itu bukan kehendak
Apa mau dikata
Aku hanya akan jatuh, bila terus menekan
Hanya berharap talas kan melenyapkan zat lilinya
Dan itik menjadi angsa
Yang dapat berkelana dengan sayap, atau selaputnya
by dipta
Rabu, 20 Juni 2012
Mudah Untuk Berdamai
Ibu yang menimang anaknya
Dan bapak mencium keningnya
Ibu bapak guru yang bangga
Akan kesuksesan murid-muridnya
Sahabat yang menjadikan seseorang sempurna
Dan yang lain menyempurnakan
Ibu dan bapak yang tersenyum bahagia
Akur bersama buah hatinya
Kamu dan senyum mu walau hanya seulas
Kebahagiaan mu, kesuksesan mu, dan tawamu
Meski semua bukan karena atau untuk ku
Atau upayaku yang tak berhasil buat kau begitu
Tapi kau tersenyum, tenang dalam damaimu.
Kebahagiaan itu mudah, nampak sayur dengan garam
Dan bapak mencium keningnya
Ibu bapak guru yang bangga
Akan kesuksesan murid-muridnya
Sahabat yang menjadikan seseorang sempurna
Dan yang lain menyempurnakan
Ibu dan bapak yang tersenyum bahagia
Akur bersama buah hatinya
Kamu dan senyum mu walau hanya seulas
Kebahagiaan mu, kesuksesan mu, dan tawamu
Meski semua bukan karena atau untuk ku
Atau upayaku yang tak berhasil buat kau begitu
Tapi kau tersenyum, tenang dalam damaimu.
Kebahagiaan itu mudah, nampak sayur dengan garam
Remuk
Kususuri lengkungan sabit dibibir mu
Tulang pipimu
Senyuman dan tawa super mu
Tatapanmu ber-ruh
Tiap gerak mu kuamati
Satu luput pun tak
Tiap embus nafasmu
Tiap embus berderu
Tapi kemana arah tatap mu
Kutelusuri pula dengan garis hayal tipis
Jantungku bak lepas dari pembuluh dan nadi
Aku ciut tak bernyali
Saat ku lihat rupa cantik
Gemulainya buatku luluh lumpuh
Kecantikanya bak sutra halus
Aku menyingkir
Tak mungkin ku menjadi
Atau bahkan seperti
Yang kau cintai
-dipta
Tulang pipimu
Senyuman dan tawa super mu
Tatapanmu ber-ruh
Tiap gerak mu kuamati
Satu luput pun tak
Tiap embus nafasmu
Tiap embus berderu
Tapi kemana arah tatap mu
Kutelusuri pula dengan garis hayal tipis
Jantungku bak lepas dari pembuluh dan nadi
Aku ciut tak bernyali
Saat ku lihat rupa cantik
Gemulainya buatku luluh lumpuh
Kecantikanya bak sutra halus
Aku menyingkir
Tak mungkin ku menjadi
Atau bahkan seperti
Yang kau cintai
-dipta
Minggu, 17 Juni 2012
Cukup Lengkungan Manis di Bibirmu
kepedulianku
kekhawatiranku
rasaku
untukmu
hanya noda
hanya debu
-Dipta
kekhawatiranku
rasaku
untukmu
hanya noda
hanya debu
-Dipta
Kamis, 14 Juni 2012
Suatu Hari
Waktu itu ada tim basket sekolah tanding sama sekolah lain. Teman sepermainan ku sebut saja A sedang marah karena aku memarahinya ketika dia lupa membawa laptop untuk presentasi ekonomi. Saat aku duduk, dia berdiri dan pindah ke sebelah kolam ikan.
Aku sih cuek aja, tapi yang nyakitin itu dia ngajak semua temen - temen yang nggak tahu permasalahan aku dan A berpindah ke sebelah kolam ikan bersamanya. Jadi aku dibuatnya sendiri.
Aku cuek tak menoleh sedikitpun. Si A menoleh padaku dan ada seulas senyum dibibirnya. Amarah ku meninggi, jadi aku berlari ke kamar mandi dan menangis sampai puas.
Ada seorang teman yang mengetahui aku menangis, spontan aku berkata "jangan bilang siapapun plis". dan dia menurut.
-o-o-o-o-
Ada lagi cerita, dimana kami sudah berbaikan. Aku menyuruhnya untuk menunggu sebentar. hanya untuk mengambil tas disamping dan berpamitan dengan guru. Apa yang terjadi saat aku menoleh? dia menaiki tangga bersama teman - teman, sambil tertawa dan tak ingat akan aku yang menyuruhnya untuk menunggu.
Sampai akhirnya aku memberanikan mengatakan padanya dengan nada bercanda dan senyum pahit "katanya ditungguin, eh ninggal. jahat".
Well dia beberapa kali bersikap begitu, untuk menyabarkanku aku selalu ingat kata spongebob: SEORANG SAHABAT TIDAK AKAN MENINGGALKAN SAHABATNYA SENDIRIAN.
maaf, sekian.
ps: sssttt rahasia
Aku sih cuek aja, tapi yang nyakitin itu dia ngajak semua temen - temen yang nggak tahu permasalahan aku dan A berpindah ke sebelah kolam ikan bersamanya. Jadi aku dibuatnya sendiri.
Aku cuek tak menoleh sedikitpun. Si A menoleh padaku dan ada seulas senyum dibibirnya. Amarah ku meninggi, jadi aku berlari ke kamar mandi dan menangis sampai puas.
Ada seorang teman yang mengetahui aku menangis, spontan aku berkata "jangan bilang siapapun plis". dan dia menurut.
-o-o-o-o-
Ada lagi cerita, dimana kami sudah berbaikan. Aku menyuruhnya untuk menunggu sebentar. hanya untuk mengambil tas disamping dan berpamitan dengan guru. Apa yang terjadi saat aku menoleh? dia menaiki tangga bersama teman - teman, sambil tertawa dan tak ingat akan aku yang menyuruhnya untuk menunggu.
Sampai akhirnya aku memberanikan mengatakan padanya dengan nada bercanda dan senyum pahit "katanya ditungguin, eh ninggal. jahat".
Well dia beberapa kali bersikap begitu, untuk menyabarkanku aku selalu ingat kata spongebob: SEORANG SAHABAT TIDAK AKAN MENINGGALKAN SAHABATNYA SENDIRIAN.
maaf, sekian.
ps: sssttt rahasia
Letih Sebagai Judul
Kamu hanya melirik
Kamu hanya berkata ya, tidak, dan sejenis kata pendek lainnya
Pembicaraan kita terhenti
Jadi aku menulis puisi
Puisiku kali ini tak ada kiasan dalam
Hanya tatanan bahasa biasa
Tak berbelit
Tak rumit
Tatanan bahasa ku telah habis
Merangkai kata untukmu
Hanya sekedar bertanya
Apa yang menyebabkan perubahanmu
Puisiku kali ini tak rumit
Tak ada kalimat berbelit
Aku letih
Asa sudah disini
Saat ku menulis bait terakhir
Kamu hanya berkata ya, tidak, dan sejenis kata pendek lainnya
Pembicaraan kita terhenti
Jadi aku menulis puisi
Puisiku kali ini tak ada kiasan dalam
Hanya tatanan bahasa biasa
Tak berbelit
Tak rumit
Tatanan bahasa ku telah habis
Merangkai kata untukmu
Hanya sekedar bertanya
Apa yang menyebabkan perubahanmu
Puisiku kali ini tak rumit
Tak ada kalimat berbelit
Aku letih
Asa sudah disini
Saat ku menulis bait terakhir
Entah
Diam
Diam
Diam
Diam
Di...
Di...
Dimanakah kutemukan penawar hening?
#untuk teman sepermainanku yang kiranya berubah dalam heningnya hasutan
Diam
Diam
Diam
Di...
Di...
Dimanakah kutemukan penawar hening?
#untuk teman sepermainanku yang kiranya berubah dalam heningnya hasutan
Tersesat di Pengasingan
Sampanku tak lama berlabuh
Hanya bersandar tuk mengusap peluh
Sampanku tak lama berlabuh
Hanya bersandar tuk menyapa kau wahai saudaraku, sahabatku.
Lama aku terapung dan berkawan dayung
Sampanku tak lama berlabuh
Hanya bersandar tuk melepas rindu wahai sahabatku
Tapi kau bisu
Aku tak kembali tuk segumpal kebisuanmu
Yah sejak aku terapung lama
Aku tak tahu sosokmu telah berbeda
Terpikir oleh ku kau kan berlari
Berlari dan memeluk ku
Apa mau dikata sahabatku
Semua tak lagi sama pun kau
Tempat kembaliku dulu adalah rumah sederhana
Dan kini hanya pengasingan
Aku kan membawa sampanku jauh
Bukan terasing sahabaku
hanya mengkoreksi apa salah daku
Bila esok lagi ku kan berlabuh
Hanya harapan kecil
ku tak lagi terasing
-Dipta
Hanya bersandar tuk mengusap peluh
Sampanku tak lama berlabuh
Hanya bersandar tuk menyapa kau wahai saudaraku, sahabatku.
Lama aku terapung dan berkawan dayung
Sampanku tak lama berlabuh
Hanya bersandar tuk melepas rindu wahai sahabatku
Tapi kau bisu
Aku tak kembali tuk segumpal kebisuanmu
Yah sejak aku terapung lama
Aku tak tahu sosokmu telah berbeda
Terpikir oleh ku kau kan berlari
Berlari dan memeluk ku
Apa mau dikata sahabatku
Semua tak lagi sama pun kau
Tempat kembaliku dulu adalah rumah sederhana
Dan kini hanya pengasingan
Aku kan membawa sampanku jauh
Bukan terasing sahabaku
hanya mengkoreksi apa salah daku
Bila esok lagi ku kan berlabuh
Hanya harapan kecil
ku tak lagi terasing
-Dipta
Rabu, 13 Juni 2012
Cinta Dalam Gelisah
Sersan berkata dalam suasana duka
"Mak suamimu sudah pulang
Bawalah anakmu ke stasiun kereta
Dia selalu menanyaimu di medan perang"
Bapak pulang?
Akan ada kolak segar dimeja
Tempe dan sambal kegemaranya
Akan kubawa juga buah hati yang telah lahir saat dia tak ada
Terbayang sudah penantian tiga tahun lamanya
Kita akan becengkrama dimeja tua
dengan makanan yang seadanya
Nak, bapak akan pulang nak
Aku menunggu di peron
Mencari gerbong suamiku
Nampaknya masih menuju kemari karna palang belum naik
Peron tak lekas sunyi
"Mak palangnya naik mak, bapak mak!!"
Segera aku berdiri dan menghampiri gerbong terakhir
Peron sudah sepi, lalu apalagi?
Suami-suami telah menemui anak dan istri
Sekarang giliranku
Suamiku pulang dari kejamnya pertempuran
Kan kupastika ini bukan gerbong kantung mayat
Nak, bapak akan pulang
Lelaki lain turun
Jumlahnya banyak tapi tak satupun nampak seperti bapak
Hingga yang terakhir telah turun menuju istri yang menunggunya
Sersan tua datang sedang anak ku gelisah
Ia merangkul pundak ku dan mengajak ku menepi
Matanya sayu dan pucat pasi
Anak-anak ku menghampiri
Riuh riuh pertanyaan anak kecil
Kubelai rambutnya satu persatu
Mereka pikir semua baik karena sang ibu tersenyum
Bapak sudah pulang
Bersama tentara lainnya
Dikeabadian nanti pak
Kita bertemu lagi
"Mak suamimu sudah pulang
Bawalah anakmu ke stasiun kereta
Dia selalu menanyaimu di medan perang"
Bapak pulang?
Akan ada kolak segar dimeja
Tempe dan sambal kegemaranya
Akan kubawa juga buah hati yang telah lahir saat dia tak ada
Terbayang sudah penantian tiga tahun lamanya
Kita akan becengkrama dimeja tua
dengan makanan yang seadanya
Nak, bapak akan pulang nak
Aku menunggu di peron
Mencari gerbong suamiku
Nampaknya masih menuju kemari karna palang belum naik
Peron tak lekas sunyi
"Mak palangnya naik mak, bapak mak!!"
Segera aku berdiri dan menghampiri gerbong terakhir
Peron sudah sepi, lalu apalagi?
Suami-suami telah menemui anak dan istri
Sekarang giliranku
Suamiku pulang dari kejamnya pertempuran
Kan kupastika ini bukan gerbong kantung mayat
Nak, bapak akan pulang
Lelaki lain turun
Jumlahnya banyak tapi tak satupun nampak seperti bapak
Hingga yang terakhir telah turun menuju istri yang menunggunya
Sersan tua datang sedang anak ku gelisah
Ia merangkul pundak ku dan mengajak ku menepi
Matanya sayu dan pucat pasi
Anak-anak ku menghampiri
Riuh riuh pertanyaan anak kecil
Kubelai rambutnya satu persatu
Mereka pikir semua baik karena sang ibu tersenyum
Bapak sudah pulang
Bersama tentara lainnya
Dikeabadian nanti pak
Kita bertemu lagi
Senin, 11 Juni 2012
Tuhan Telah Membantumu, Sesan
Sesan...
Itu ada sepiring nasi beserta lauk pauknya
Disertai segelas air putih dikirinya
Dengan sup bergizi disamping kananya
Sesan...
Ambil sendok untuk semua
Mari kita beramai-rami bercanda
Kita diberkahi dengan adanya hidangan lezat
Sesan, kenapa kau tidak makan?
Apa kurang hidangan yang kusiapkan?
Atau ini semua tidak cukup banyak?
Apa kau belum cukup puas?
Sesan sesan
Lalu apa yang bisa kau beri buat mereka?
Anak istrimu kelaparan dan yang satu busung lapar
Kau menolak keramahanku tuk secuil harga dirimu yang lusuh kah?
Aku tidak berdiri diatas mu sesan
Kita semua sama di mata Tuhan
Tak perlu merasa kecil begitulah
Anak istrimu membutuhkan
Masih tidak mau juga?
Masih tidak mau ha?!
Baiklah sesan
Terserah harga dirimu saja
Biar kuberi anak istrimu makan
Bergabunglah jika harga dirimu juga kelaparan
-DIPTA-
Itu ada sepiring nasi beserta lauk pauknya
Disertai segelas air putih dikirinya
Dengan sup bergizi disamping kananya
Sesan...
Ambil sendok untuk semua
Mari kita beramai-rami bercanda
Kita diberkahi dengan adanya hidangan lezat
Sesan, kenapa kau tidak makan?
Apa kurang hidangan yang kusiapkan?
Atau ini semua tidak cukup banyak?
Apa kau belum cukup puas?
Sesan sesan
Lalu apa yang bisa kau beri buat mereka?
Anak istrimu kelaparan dan yang satu busung lapar
Kau menolak keramahanku tuk secuil harga dirimu yang lusuh kah?
Aku tidak berdiri diatas mu sesan
Kita semua sama di mata Tuhan
Tak perlu merasa kecil begitulah
Anak istrimu membutuhkan
Masih tidak mau juga?
Masih tidak mau ha?!
Baiklah sesan
Terserah harga dirimu saja
Biar kuberi anak istrimu makan
Bergabunglah jika harga dirimu juga kelaparan
-DIPTA-
Minggu, 10 Juni 2012
Namun Jika
Harap apakah kau saat cahayanya tak lama?
Mencaci? atau hanya duduk diam?
Namun jika kau belum tergerak tuk temui cahaya lain, kau berada dalam keremangan
Bukankah duri dalam daging adalah kematian?
Ia memaksa masuk hingga ke tulangmu
Ia membunuhmu perlahan sampai pada kelopakmu menutup
Namun jika kau belum tergerak tuk mengeluarkanya, kau rapuh
Bukankah tak ada yang dapat merubah nasib suatu bangsa
Selain bangsa itu sendiri
Bukankah kemerdekaan itu kekal dalam diri
Bukankah tiap rasa dunia adalah pemanis?
Oh tidak
Bagi mereka yang hanya menggantungkan nasibnya pada yang lain
Bagi mereka yang hanya bersimpuh tunduk tuk sesuap nasi basi
Rasa dunia hanya secangkir kopi pahit
Maka berikanlah gula dalam cangkirmu
Itu kan lebih baik untuk diminum
Meskipun hanya sejumput
Nikmati sajalah, toh ada rasa manis dalam kopimu
Namun jika kau puas dengan sejumput mu
Maka hidupmu hanya itu
-DIPTA
Sabtu, 09 Juni 2012
Friend Quote
~Kebahagiaan sahabat maka kebahagiaan mu juga, pun sebaliknya.
~Kita sulit melawan kesepian seorang diri, disampingmu berdirilah sahabat - sahabatmu yang akan membantumu.
~Jangan kecewakan mereka, atau semua akan berubah.
~Aku memiliki seseorang, yg selalu ada, selalu membuat tertawa, dan kami melakukan hal konyol bersama. Dia Sahabat-sahabatku.
~Kita sulit melawan kesepian seorang diri, disampingmu berdirilah sahabat - sahabatmu yang akan membantumu.
~Jangan kecewakan mereka, atau semua akan berubah.
~Aku memiliki seseorang, yg selalu ada, selalu membuat tertawa, dan kami melakukan hal konyol bersama. Dia Sahabat-sahabatku.
Langganan:
Postingan (Atom)